Minggu, 14 Desember 2014

Subnetting

Haii para khalayak ramai, untuk pertama kalinya kita akan belajar tentang "Subnetting"


IPv4 dan Subnetting
·         Internet Protocol addresss (alamat IP) merupakan identitas dari pemakai internet, jadi alamat satu dengan alamat lainnya tidak boleh sama. Penggunaan IPv4 masih digunakan sampai sekarang.
·         IPv4 terdiri dari 32 bit (4 oktet)
b7b6 b5b4 b3b2 b1b0.B2.B1.B0  
      (Network)     (alamat host)
jika diubah menjadi bilangan biner, seperti berikut :
00000000.00000000.00000000.00000000 – 11111111.11111111.1111111.11111111
jika diubah menjadi bilangan desimal, seperi berikut :
0.0.0.0 – 255.255.255.255
·         Pembagian kelas:

A: (b7=b6=0)–((b7=1,b6~b0=0) -1) : 0.0.0.0 – 127.255.255.255
B: (b7=1, b6~b0=0)–((b7=b6=1,b5~b0=0) -1) : 128.0.0.0 – 191.255.255.255
C: (b7=b6=1, b5~b0=0)–((b7~b5=1,b4~b0=0) -1) : 192.0.0.0 - 223.255.255.255
D: (b7~b5=1, b4~b0=0)–((b7~b4=1,b3~b0=0) -1) : 224.0.0.0 – 239.255.255.255
E: (b7~b4=1, b3~b0=0)–((b7~b3=1, b2~b0=0) -1) : 240.0.0.0 – 255.255.255.255
Contoh :
-          A: (b7=b6=0)–((b7=1,b6~b0=0) -1) : 0.0.0.0 – 127.255.255.255
Dari contoh kelas A diatas memiliki host sepanjang 24 bit, dan 16,7 juta host. Memiliki range 0-127 dan jumlah kelas sebanyak 126. (begitu seterusnya dari contoh kelas B, C, D, dan E)

·         Alamat IP untuk keperluan khusus
0.0.0.0 : Internet ID
127.0.0.1: loopback (localhost)
255.255.255.255 : internet subnet mask
255.0.0.0 ~ 255.255.255.0: (subnet mask)

·         Alokasi IP berdasar penggunaan di jaringan:
Public: alamat internet
Private: alamat lokal
            A: 10.x.x.x                                SM: 255.0.0.0
            B: 172.16.x.x – 172.31.x.x       SM: 255.255.0.0
            C: 192.168.x.x                                      SM: 255.255.255.0

·         Tata aturan pengalamatan IP

1.      IP pertama dari sebuah network (subnet) adalah NetworkID.
Contoh : 192.168.1.0
  1. IP terakhir dari sebuah network (subnet) adalah BroadcastID.
Contoh : 192.168.1.255
  1. 255.X.X.X adalah subnet mask dari sebuah network (subnet) dimana X bernilai 0 atau 255. Contoh : 255.255.255.0
  2. IP kelas D digunakan untuk multicast.
  3. IP kelas E digunakan untuk penelitian dan cadangan.

·         Contoh 1:

Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4 sebagai berikut:
NetworkID: 192.168.1.0 (alamat pertama)
Subnet Mask: 255.255.255.0
Maka:
NetworkID: 192.168.1.0 (alamat pertama)
SubnetMask: 255.255.255.0 à alamat IP yang tersedia = 256-0=256 (jumlah
            alamat IP yang digunakan)
BroadcastID: 192.168.1.255 (alamat terakhir)
Alamat untuk gateway dan host: 192.168.1.1 s/d 192.168.1.254 (alamat IP
yang dapat digunakan gateway)
Misal Gateway: 192.168.1.1 (gateway tidak boleh digunakan untuk host)
Alamat untuk PC/host adalah: 192.168.1.2 s/d 192.168.1.254 (jumlah alamat
yang dapat digunakan untuk seluruh host yang ada dengan alamat yang
berbeda)
Jumlah komputer yang dapat dialamati adalah: 256-3=253 (jumlah alamat
dikurangi dengan NetID, BroadcastID, dan Gateway jadi, 256-3 = 253)

·         Contoh 2:

Sebuah jaringan dialamati dengan IPv4
NetworkID: 192.168.10.0
SubnetMask: 255.255.255.128 à jumlah alamat yang tersedia    
 = 256 - 128 = 128
(jumlah alamat IP yang digunakan)
Maka:
NetworkID: 192.168.10.0 (alamat petama dari IP )
SubnetMask: 255.255.255.128
BroadcastID: 192.168.10.127 (alamat terakhir dari IP)
Alamat yang tersedia (gateway+host): 192.168.10.1 s/d 192.168.10.126   (alamat gateway dan host  yang boleh digunakan)
Misal alamat gateway: 192.168.10.1 (gateway tidak boleh digunakan pada host)
Maka alamat untuk PC (host) : 192.168.10.2 s/d 192.168.10.126 (125 host) (alamat yang boleh digunakan untuk seluruh host)
Jadi jumlah alamat 128 – 3 = 125, maka 125 alamat yang terdapat pada subnetnya/ alamat yang valid
·         Penggunaan:
Kelas A: 256x256x256 alamat
Kelas B: 256x256 alamat
Kelas C: 256 alamat

·         Teknik Subnetting:

-          CIDR : Classless Inter Domain Routing
Perhitungan subnetting pada CIDR merupakan perhitungan lanjutan mengenai IP Addressing dengan menggunakan metode VLSM ( Variable Length Subnet Mask )
à Membagi network menjadi subnetwork dengan jumlah alamat yang sama
à  menggunakan notasi prefix dengan panjang notasi tertentu sebagai network
      prefix
à panjang notasi prefix menentukan jumlah bit sebelah kiri yang digunakan
      sebagai Network ID
metode CIDR dengan notasi prefix dapat diterapkan pada semua kelas IP Address sehingga hal ini memudahkan dan lebih efektif. Menggunakan metode CIDR, kita dapat melakukan pembagian IP address yang tidak berkelas sesukanya tergantung
dari kebutuhan pemakai.
-          VLSM : Variable Length Subnet Mask
à Membagi network menjadi subnetwork berdasarkan jumlah host tiap subnetwork.
àdidalam VLSM komputer satu dengan yang lain dapat berada pada jaringan yang beda dan dapat dibagi lagi menjadi beberapa jaringan.
à Pada hasil akhir perhitungan CIDR, alamat prefix semua host bisa sama atau berbeda


·         CIDR

Contoh:
 diberikan alamat 1 blok kelas C 192.168.10.0/24 untuk mengalamati 4 subnet. Terdapat 256 alamat yang akan dibagi untuk 4 subnet. Maka masing-masing subnet akan mendapat jatah alamat sebanyak = 256/4 = 64 alamat.
Pembagian alamat ini tidak mempertimbangkan jumlah host pada masing-masing subnet.

Subnet 1: 192.168.10.0 – 192.168.10.63 (alamat yang terdapat pada subnet 1)
NetworkID= 192.168.10.0 (alamat pertama pada subnet 1)
Alamat valid= 192.168.10.1 - 192.168.10.62 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW)
BroadcastID= 192.168.10.63 (alamat terakhir pada subnet 1)
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.0/26.
Subnet 2: 192.168.10.64 – 192.168.10.127 (alamat IP yang terdapat pada subnet 2)
NetworkID= 192.168.10.64 (alamat  pertama pada subnet 2)
Alamat valid= 192.168.10.65 - 192.168.10.126 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW)
BroadcastID= 192.168.10.127 (alamat terakhir pada subnet 2)
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.64/26
Subnet 3: 192.168.10.128– 192.168.10.191 (alamat IP yang terdapat pada subnet 3)
NetworkID= 192.168.10.128 (alamat petama pada subnet 3)
Alamat valid= 192.168.10.129 - 192.168.10.190 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW)
BroadcastID= 192.168.10.191(alamat terakhir pada subnet 3)
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.128/26
Subnet 4: 192.168.10.192– 192.168.10.255 (alamat IP yang terdapat pada subnet 4)
NetworkID= 192.168.10.192 (alamat  pertama pada subnet 4)
Alamat valid= 192.168.10.193 - 192.168.10.254 (termasuk GW)
Jumlah komputer yg bisa dialamati sebanyak=61. (-NetID, BroadcastID, GW)
BroadcastID= 192.168.10.255 (alamat terakhir pada subnet 4)
SM= 255.255.255.192 atau dapat dituliskan 192.168.10.192/26 192.168.10.0/24 dibagi menjadi 8 subnet
Per subnet terdiri dari (256/8) alamat = 32 alamat.
Subnet ke-n :
Mulai dari (n-1)*32 sampai (n*32)-1
·         Notasi subnetmask

Subnet mask dapat dinyatakan dengan menggunakan angka desimal maupun biner.
Contoh:

NetID 192.168.10.0 SM 255.255.255.0
Artinya terdapat 256 alamat valid pada subnet ini yang ditunjukkan oleh angka 0 pada oktet keempat dari SM. Nilai pada oktet terakhir pada SM adalah (256-2n) dimana 2n adalah jumlah alamat valid tiap subnet.
Contoh: SM 255.255.255.192 artinya terdapat alamat valid per subnet sebanyak (256-192)=64. Sehingga jumlah subnet pada blok tsb adalah (256/64)=4 subnet.
·         Notasi subnetmask
Item kedua yang diperlukanuntuk TCP/IP untukbekerjaadalah subnet mask.Subnet maskdigunakanoleh protocol TCP/IP untukmenentukanapakahhostispada subnet yang lokalataupadajaringan remote.Subnet mask dapat dinyatakan dengan menggunakan angka desimal maupun biner.

Contoh:
NetID 192.168.10.0
SM 255.255.255.0
Artinya terdapat 256 alamat valid pada subnet ini yang ditunjukkan oleh angka 0 pada oktet keempat dari SM. Nilai pada oktet terakhir pada SM adalah (256-2n) dimana 2n adalah jumlah alamat valid tiap subnet. Padacontohtersebutjumlahalamat valid per subnet sebanyak (256-0)=256.

Contoh:
SM 255.255.255.192 artinya terdapat alamat valid per subnet sebanyak (256-192)=64. Sehingga jumlah subnet pada blok tsb adalah (256/64)=4 subnet.

Contoh:
Satu blok IP kelas C yang dimulai dari 192.168.100.0 s/d 192.168.100.255 dibagi dalam 8 subnet. Tentukan SM masing-masing subnet.
Jumlah alamat valid per subnet = 256/8 = 32. 256 didapat dari range IP, 0-255 samadengan 256 alamatsedangkan 8 didapatdarijumlah subnet yang diminta. Subnet dalam IP kelas C, oktet ke-1 sampai ke tiga bernilai 255, sedangkan oktet terakhir akan bernilai = 256-32 = 224. Sehingga SubnetMaks adalah 255.255.255.224. SubnetMask adalah sama untuk semua subnet yaitu 255.255.255.224.

Cara lain menuliskan SM yaitu dengan slash  (/)
Tanda / diikuti jumlah bit bernilai satu dari SM yang dituliskan dalam angka biner.

Contoh: IP 192.168.123.0 dengan SM 255.255.255.224
Subnet mask yang dituliskandalam angka biner 11111111.11111111.11111111.11100000
Jumlah bit 1 pada SM adalah sebanyak 27. Maka SM 255.255.255.224 pada IP 192.168.123.0 dapat dituliskan secara singkat 192.168.123.0/27 untuk subnet pertama.
Jumlah alamat valid tiap subnet adalah sama dengan dua pangkat jumlah bit bernilai 0. Bit 0 pada SM diatas bit bernilai 0 berjumlah 5, maka jumlah alamat yang valid sebanyak 25 atau 32alamat.
Sehingga jumlah subnet dari /27 adalah 256/32 = 8 subnet.

Dari contoh diatas diperoleh:
-          Subnet ke-1:192.168.123.0/27 jumlahalamat valid sebanyak 32, jadi range pada subnet ke-1 adalah 192.168.123.0-192.168.123.31
-          Subnet ke-2: 192.168.123.32/27alamatterakhir yang diperolehdari Subnet ke-1 adalah 192.168.123.31, sehinggaalamatpertamapada subnet ke-2 adalah 192.168.123.32. rangenyaadalah 192.168.123.32-192.168.123.63
-          Subnet ke-3: 192.168.123.64/27rangenyaadalah 192.168.123.64-192.168.123.95
-          Subnet ke-4: 192.168.123.96/27rangenyaadalah 192.168.123.96-192.168.123.127
-          Subnet ke-5: 192.168.123.128/27rangenyaadalah 192.168.123.128-192.168.123.159
-          Subnet ke-6: 192.168.123.160/27rangenyaadalah 192.168.123.160-192.168.123.191
-          Subnet ke-7: 192.168.123.192/27rangenyaadalah 192.168.123.192-192.168.123.223
-          Subnet ke-8: 192.168.123.224/27rangenyaadalah 192.168.123.224-192.168.123.246

·         VLSM
Pembagian alamat blok IP didasarkan pada jumlah host tiap subnet yang akan dialamati. Pada CIDR jumlah alamat tiap subnet sama padahal faktanya jumlah host per subnet bervariasi.

Contoh:
Ada sebuah komputer lab A dengan jumlah 22, sedang pada lab B sejumlah 40, dan terakhir lab C sejumlah 12. Diberikan alamat IP 192.168.111.0 SM 255.255.255.0.
·         Langkah penyelesaian dengan VLSM:
  1. Tentukan jumlah alamat tiap subnet merupakan perpangkatan dari 2 (2n) yang lebih besar dari jumlah host pada subnet tersebut. Diperoleh:
-          Subnet A = 22 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(22+3),2n>25,diperoleh n=5 atau 32 alamatkarena 25 masukkedalam range 32 dan25adalah 32.
-          Subnet B = 40 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(40+3), 2n>43, diperoleh n=6 atau 64 alamatkarena 43 masukkedalam range 64 dan26 adalah 64.
-          Subnet C = 12 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(12+3),2n>15,  diperoleh n=4 atau 16 alamatkarena 15 masukkedalam range 16 dan24 adalah 16.
Penambahan 3 alamat digunakan untuk NetID, BroadcastID, dan GW.

  1. Urutkan subnet dari jumlah alamat terbesar ke terkecil. Diperoleh
B=64 alamat,
A=32 alamat,
C=16 alamat.

  1. Terdapat 256 alamat, sementara yang dibutuhkan sebanyak (64+32+16) = 112 alamat. Artinya alokasi alamat IP yang diberikan mencukupi kebutuhan seluruh subnet.

  1. Dihitung masing-masing subnet dari yang terbesar.
Subnet B: 64 alamat
Dialokasikan pada 192.168.111.0 – 192.168.111.63 (0-63 adalah 64 alamat)
NetID= 192.168.111.0
BroadcastID= 192.168.111.63 (alamatterakhirdarialamatpada subnet B)
Alamat valid= 192.168.111.1 – 192.168.111.62 (DikurangNetIDdan Broadcast ID)
SM= 255.255.255.(256-64) = 255.255.255.192 (64 diperolehdarijumlahalamat subnet B)
 atau subnet B dapat dituliskan 192.168.111.0/26.
Subnet mask= 255.255.255.192 binernya 11111111.11111111.11111111.11000000 makajumlah 1 adalah 26, makaslashnya 26 atau26 diperoleh dari (32-n) dimana n adalah 2n=64, diperoleh n=6.
Panjang alamat IPv4 dalam biner (32 bit)

Subnet A: 32 alamat
Ingat: alamat yang tersisa adalah 192.168.111.64 – 192.168.111.255 (setelah dikurangi alamat yang digunakan pada Subnet B).
Dialokasikan 32 alamat untuk subnet A dari alamat yang masih tersisa.
Diperoleh: 192.168.111.64 -  192.168.111.95 (diperoleh dari 192.168.111.64 + 32 alamat)
NetID= 192.168.111.64 (alamatpertama)
BroadcastID= 192.168.111.95 (alamatterakhir)
Alamat valid= 192.168.111.65-192.168.111.94 (dikurangiNetIDdanBroadcastID)
SM= 255.255.255.224 (diperoleh dari 256-32) (32diperolehdarijumlahalamat subnet A)
 atau subnet A dapat dituliskan secara singkat 192.168.111.64/27.

Subnet C: 16 alamat
Ingat: alamat yang tersisa adalah 192.168.111.96 – 192.168.111.255 (setelah dikurangi alamat yang digunakan pada Subnet B dan A).
Dialokasikan 16 alamat untuk subnet C dari alamat yang masih tersisa.
Diperoleh: 192.168.111.96 -  192.168.111.111 (diperoleh dari 192.168.111.96 + 16 alamat)
NetID= 192.168.111.96
BroadcastID= 192.168.111.111
Alamat valid= 192.168.111.97-192.168.111.110 (DikurangiNetIDdanBroadcastID)
SM= 255.255.255.240 (diperoleh dari 256-16) 16 diperolehdarijumlahalamat subnet C) atau subnet C dapat dituliskan secara singkat 192.168.111.96/28.

Contoh:
Ada sebuah komputer lab A dengan jumlah 123, sedang pada lab B sejumlah 63, dan terakhir lab C sejumlah 21 dan D sejumlah 7. Diberikan alamat IP 192.168.234.0 SM 255.255.255.0.
Jawab:
-          Subnet A = 123 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(123+3), 2n>126, diperoleh n=7 atau 128 alamatkarena126masukkedalam range 128dan27adalah128.
-          Subnet B = 63 host maka jumlah alamat yang diperlukan adalah 2n>(63+3), 2n>66, diperoleh n=7 atau 128 alamatkarena66masukkedalam range 128dan27adalah128.
-          Jumlahalamat yang tersisasudahhabiskarenaalamatuntuk subnet A adalah 128 danalamatuntuk subnet B adalah 128, 128+128= 256 sehingga Lab C dan Lab D tidakmendapatkanjatahalamat.


Lab A
Penyelesaian untuk Lab A (123 alamat)
27 = 128
Diperoleh 192.168.234.0 s.d. 192.168.234.127
Network ID = 192.168.234.0
Broadcast = 192.168.234.127
IP yg valid 192.168.234.1 s.d 192.168.234.126
Subnetmask 255.255.255.128 atau dapat ditulis 192.168.234.0/25

Lab B (63 host)
Penyelesaian untuk Lab B (64 alamat)
27 = 128
Diperoleh 192.168.234.128 s.d. 192.168.234.255
Network ID = 192.168.234.128
Broadcast = 192.168.234.255
IP yg valid 192.168.234.129 s.d 192.168.234.254
Subnetmask 255.255.255.128 atau dapat ditulis 192.168.234.128/25

Lab C dan Lab D tidak mendapat jatah IP


Tidak ada komentar:

Posting Komentar